NASA mengajak para pengamat bintang untuk terus memperhatikan misi layar surya eksperimental milik badan antariksa itu.
Setelah beberapa kendala, Advanced Composite Solar Sail (ACS3) telah sepenuhnya menggunakan pelengkap reflektifnya yang inovatif. Itu berarti ia dapat dilihat dari tanah di langit malam. Bagi mereka yang tertarik untuk mengintip, mereka dapat mengetahui kapan layar surya tersebut melewati lokasi mereka melalui aplikasi seluler NASA. Menurut NASA, aplikasi tersebut tidak hanya menyediakan daftar semua waktu mendatang wahana antariksa tersebut akan terlihat dari lokasi pengguna, tetapi juga tampilan realitas tertambah yang memungkinkan pengguna untuk menemukan lokasi waktu nyata ACS3 selama melintas.
Mereka yang melihat sekilas layar surya saat melintas di atas kepala dapat berbagi pengalaman mereka dengan tagar #SpotTheSail di media sosial. NASA mengatakan beberapa peserta yang melihatnya akan membagikan kiriman mereka di saluran media sosial dan situs web mereka.
Wahana antariksa itu diluncurkan pada bulan April dengan roket Rocket Lab Electron dan melakukan kontak dengan Bumi seminggu kemudian. Awalnya, seluruh wahana itu dikemas dalam sebuah CubeSat yang berukuran seperti oven microwave kecil. Wahana itu dirancang untuk mengembang menjadi bentuk persegi, dengan empat tiang sepanjang 23 kaki (7 meter) yang membentang di sepanjang diagonal persegi itu, dengan layar yang direntangkan di antara keduanya.
Wahana antariksa itu mengalami sedikit masalah singkat pada akhir Agustus, ketika mencoba membuka layar suryanya, karena monitor daya di dalamnya mendeteksi beberapa arus motor yang tidak normal. Pengerahan ditunda sementara masalah itu diselesaikan, tetapi beberapa hari kemudian, upaya kedua untuk membuka layar berhasil, sehingga ACS3 mencapai ukuran penuhnya, yaitu selebar apartemen kecil.
Hal itu memungkinkan NASA untuk mulai menguji metode baru perjalanan antariksa, yang akan mencakup beberapa manuver untuk melihat bagaimana kinerjanya di orbit Bumi. Menurut badan antariksa itu, sekarang setelah layarnya dikerahkan, wahana antariksa itu sangat reflektif sehingga dapat tampak seterang Sirius, bintang paling terang di langit malam, bagi kita yang melihatnya dari Bumi.
Layar surya ini terbuat dari material canggih dan ringan yang memperoleh daya dorong dengan memantulkan foto dari permukaan yang memantul. Misi saat ini dirancang untuk mengumpulkan data tentang kinerja ACS3, yang akan digunakan untuk mengevaluasi bentuk dan desain layar, serta mencari tahu persis bagaimana kemampuan dorongnya diukur.
Dalam sebuah posting di situs webnya, NASA mengatakan harapannya adalah teknologi tersebut suatu hari nanti dapat digunakan pada wahana antariksa yang jauh lebih besar yang bisa mencapai 21.500 kaki persegi (2.000 meter persegi). Wahana tersebut diharapkan akan mencakup satelit cuaca antariksa peringatan dini, wahana pengintai asteroid dekat Bumi, atau bahkan misi eksplorasi berawak ke berbagai bagian tata surya. Karena propulsi tidak didasarkan pada bahan bakar cair atau padat, wahana antariksa masa depan secara teoritis akan lebih ringan, dan mungkin bahkan lebih ramah lingkungan.
Untuk melihat sekilas kemungkinan masa depan saat melintasi langit, unduh aplikasi NASA dari situs web badan antariksa tersebut.